ABG, Cinta dan Seks

Cinta dan seks adalah dua hal yang beda. Cinta aplikasinya saling melindungi, menghargai dan toleransi dari  berbagai perbedaan. Sementara seks cenderung ke arah  hubungan badan dan  segala hal yang terkait dengan hubungan badan itu. Cinta dan suka  tidak  bisa  dicampuradukkan. Jika ada yang mengatakan cinta tapi aplikasinya seks, itu cinta palsu. PALSU.


Namun demikian, di usia remaja termasuk didalamnya ABG, sangat mungkin adanya pencampuradukkan antara cinta  dan  seks. Hal  itu bergantung latar belakang keluarga dan pendidikan agama. Remaja yang  pendidikan agamanya minim sehingga bekal keimanannya kurang, dimungkinkan akan terjadi penyimpangan.

Di samping itu, pada usia ini, keinginan seks yang tinggi mendorong terjadinya penyimpangan. Tingginya dorongan seks ini mengingat produksi hormon seks mulai  berjalan akibatnya alat kelamin mulai dapat difungsikan. Hormon yang berperan penting dalam fungsi seks adalah hormon testosteron. Hormon ini dikenal dengan hormon pria meskipun pada wanita hormon ini diketemukan.

Hormon ini diproduksi 6-8 mg perhari. 95% sumber hormon ini adalah testis (biji kemaluan) dan selebihnya diproduksi oleh kelenjar andrenal (kelenjar anak ginjal). Pada wanita hanya 0,5 mg perhari yang dikeluarkan oleh indung telur dan kelenjar andrenal. Secara biologis hormon ini berperan dalam keinginan seks  pria  dan wanita. (dr.  Boyke  Dian Nugraha, DSOG, 1995).

Secara garis besar perubahan organ ini pada laki- laki adalah ada kecenderungan untuk menarik lawan jenis (aktif) dan kecenderungan untuk hubungan seksual. Sedangkan pada perempuan sebaliknya, ia cenderung pasif tapi tetap ingin diperhatikan lawan jenisnya.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "ABG, Cinta dan Seks"

Post a Comment

Silahkan di komen....