Tahun Baru 2012

Gegap gempita perayaan pergantian tahun terjadi hampir di seluruh dunia. Kemeriahan kembang api, terompet, dan sorak sorai jutaan manusia membahana, menandai bergantinya tahun 2011 ke 2012.

Mulai dari Benua Amerika, Australia, Asia, Afrika, dan Eropa larut dalam euforia menyambut tahun baru ini. Berbagai harapan agar lebih baik dari tahun sebelumnya membuncah seiring lontaran kembang api ke udara. Setiap orang merayakan pergantian tahun dengan caranya masing-masing. Namun, yang paling dominan adalah permainan kembang api yang meriah.

Langit-langit di berbagai tempat terlihat berubah seperti kanvas. Warna-warni cahaya kembang api terlihat menghiasi langit. Tengah malam yang biasanya sunyi, tampak riuh oleh suara manusia, terompet, dan terang cahaya kembang api.

Di Bandung, tahun baru juga diwarnai dengan pesta kembang api. Ratusan ribu orang tumpah ruah di berbagai pusat perayaan tahun baru, seperti Tegallega, Gedung Merdeka, gasibu, dan lain-lain.

Kepadatan arus lalu lintas di pusat kota Bandung sudah terjadi mulai pukul 19.00 WIB. Konvoi kendaraan, yang didominasi kendaraan roda dua mulai menumpuk di pusat kota.

Ada beberapa tempat yang melaporkan kegiatan menyambut tahun baru, seperti Lapangan Tegalega yang digelar Pemkot Bandung maupun Gedung Merdeka oleh Pemprov Jawa Barat. Ada pula Lapangan Gasibu dan Alun-alun Kota Bandung yang kerap menjadi konsentrasi massa dan berlangsung spontan.

Tiga jam menjelang detik-detik pergantian tahun arus lalu lintas di Kota Bandung menjadi padat merayap. Kumpulan manusia mulai menyemut di lapangan depan Gedung Sate itu, dan menjadi lautan manusia saat tengah malam bertepatan dengan pergantian tahun.

Memang malam yang meriah……namun sayangnya dibalik kemeriahan tersebut terdapat pilu yang memprihatinkan. SAMPAH……

Tumpukan sampah pada perhelatan malam pergantian tahun 2011 ke 2012 cukup banyak melebihi hari-hari biasa, hingga 180 meter kubik atau 45 ton. Sampah-sampah tersebut dihasilkan dari tujuh lokasi yang menjadi titik keramaian, kawasan Jln Diponegoro (Gasibu), Pasupati, Ir H Djuanda (Dago), Merdeka, Asia Afrika dan seputaran Alun-alun, Otista, Tegallega dan Ibrahim Adjie (Ujung Berung).

Hari-hari biasa, volume sampah dari ketujuh titik itu tidak lebih dari 60 meter kubik atau 20 ton. Volume sampah yang dihasilkan pada malam pergantian tahun ini juga masih dibawah tahun sebelumnya yaitu mencapai 80 ton.

Tapi biar begitu, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ke tempatnya masih kurang. Masih saja banyak yang membuang sampah sembarangan meskipun tahun ini jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu.

Masyarakat sepatutnya tidak membuang sampah sembarangan karena pemerintah sendiri sudah menyediakan tempat-tempat sampah. Peran aktif masyarakat sangat membantu, terutama untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Tahun Baru 2012"

Post a Comment

Silahkan di komen....